Friday 21 December 2012

untitled...

dan setiap orang memiliki latar cerita kehidupan yang berbeda-beda
pun aku, engkau, mereka...
tapi sedikit yang tahu atau bahkan mungkin tak tahu
selalu dan selalu, yang terlihat oleh orang lain adalah yang tampak oleh mata
sedang masa-masa berat yang terlewati itu
aaaahhh, engkau tidak merasakan apa yg kurasakan
pun semua tak bisa terulang andai aku sangat ingin
untuk menjadi lebih baik, atau sekedar mencecap kata bernama kebahagiaan

dan aku... selalu mencoba utk bangkit dan berdiri dari semua itu...
readmore »»  

Thursday 6 December 2012

monolog hati...


Biarlah aku tak ditemani senyum itu, canda dan tawa itu...
Tak lagi aku berharap itu akan ada untukku
Meski tak lagi engkau menyapa
Riuh hatiku pun banyak bertanya
Tapi biarlah...
Mungkin bukan jatahku semua itu ada
Demi melihatmu selalu baik-baik saja
Itu sudah cukup bagiku merasa engkau dekat
Tak lagi aku akan berkata atau bertanya
Jika itu tak bisa engkau terima
Aku selalu berusaha hadirkan semua yang ada padaku untukmu
Biarlah tak berbalas olehmu
Karena aku yakin engkau akan berubah
Dan aku yakin engkau bisa berubah...

Jika sembab mataku menyambut pagi atau ketika menatapmu
Mungkin itu karena rasa lelah yang menggulung malamku
Tak ada sedikitpun aku pernah ingin membalas semua itu padamu
Karena aku yakin engkau selalu indah di mataku
Meski semua pudar darimu
Aku tetap akan ada untukmu
Akan selalu tersenyum untukmu
Tanpa kata, tanpa cerita...
Aku selalu berada di belakangmu untuk meraih semua yang engkau inginkan pada dunia
Meski mungkin aku tak berarti untukmu dan sudah mati
Aku tetap merasa berarti karenamu
Aku tetap merasa hidupku ada
Seperti bebasnya rasa yang ingin aku curahkan semua untukmu...

*monolog hati*
SA - 111112
readmore »»  

Wednesday 5 December 2012

[curhat] - Galaksi dan Cameron...


Bismillah…


Dua nama di atas adalah saya ambil dari dua judul buku, yaitu Galaksi Kinanthi dan Dua wajah Cameron. Tak ada yang istimewa, namun bukan berarti buku-buku itu tidak istimewa. Saya sangat salut dengan bahasa yang mudah dicerna itu. Two thumbs untuk kedua buku tersebut.

Jadi… mengapa mengambil judul dari dua buku itu…?
Tidak lain dan tidak bukan, dari isi ceritanya itu yang sedang begitu mengusik saya, gelisah, menangis, ketakutan menjadi satu. Seolah-olah mimpi buruk, telah datang kembali pada saya. Saya bahkan berusaha menyelesaikan bacaan hingga selesai, sambil sesekali menyeka air mata. Meski memang mungkin tak sanggup, tapi saya berusaha mencari ending yang tepat dengan gambaran saya sendiri. 

Bahagiakah? Atau sebaliknya?
Maka saya terus saja berusaha menyelesaikan untuk membacanya.
Baiklah, mungkin Anda sedang bingung…
Tidak… tidak… saya tidak bermaksud begitu. 
Likah... bukankah itu hanya berupa fiksi saja?
Mengapa begitu mengusik jiwa dan ragamu?
Begitu mungkin pertanyaan Anda kepada saya sekarang ini?

Baiklah, akan saya ceritakan dulu hal lain sebelum kembali pada dua judul buku tadi.
Sejatinya... saya sudah menyelesaikan tulisan sebuah cerita, oh tidak...
Tepatnya saya berikan imbuhan, “sebuah kisah kehidupan,” setelah judulnya.
Sudah saya jilid berupa buku, dan tinggal mengirimkannya ke penerbit, itupun jika laku. Tapi kata teman-teman saya, sebaiknya disegerakan.

Di satu sisi, saya begitu semangat menyelesaikannya, karena niat awalnya adalah berbagi. Namun setelah saya membaca Dua Wajah Cameron (sudah agak lama waktunya, saya sudah terlupa) dan Galaksi Kinanthi(beberapa hari ini dan belum selesai), tiba-tiba saya jadi gemetaran di tengah-tengah tulisan saya sendiri.
Ya... itu karena dua kisah pada dua buku itu, hampir mirip dengan kenyataan yang saya alami, meski tidak membuat saya sampai gila atau keadaannya separah itu cerita pada dua buku itu. Tidak. Sekali lagi tidak. 

Mungkin hanya pernah mengalami frustasi dan kesedihan yang amat sangat, membuat saya suka menangis diam-diam dalam pojokan kamar, bahkan banyak hal yang membuat saya lebih banyak diam hingga sekarang. Sudah lama, saya akan sulit menemukan teman yang mudah untuk diajak berbincang. Menemukannya pun satu dua saja yang terlampau dekat, pada yang lain seperti sulit bagi saya untuk mempercayai. Tentu bukan berarti tidak mempercayai kebaikan dan hal lainnya, namun entahlah. Saya selalu begitu. Mungkin akibat itu, saya lebih banyak dijauhi daripada didekati. Meski sebenarnya saya tidak terlalu memilih-milih teman. Kecuali hal tadi.

Saya bahkan juga pernah terisak di depan teman psikolog. Menumpahkannya memang sedikit lega, meski hari-hari ke depan, masih saja ada aktivitas yang sama. Saat itu saya tak peduli. Saya hanya ingin bercerita.

Ya, tepatnya kini... banyak teman yang memberi dukungan pada saya untuk tetap berdiri sampai saat ini. Banyak yang memberikan kesempatan kepada saya untuk terus berkarya, daripada menengok pada masa lalu. Tapi, tentu semua ingatan buruk itu tidak bisa terhapuskan begitu saja dari pikiran.

Karena itu, saya mencoba berbagi dengan kisah itu. Ingin memberikan semangat dan harapan, bagi siapapun. Bahwa ujian hidup yang mungkin terasa berat ini, sesungguhnya adalah ujian untuk iman yang sedang disematkan di hati. Meski siapa saya, atau terlepas dari siapa Anda?

Para petinggi, profesor atau hanya pembantu rumah tangga sekalipun, semua adalah sama di mata Allah. Tidak akan ditanya lulusan apa, bukan?
Namun, bukan berarti saya akan mengetengahkan itu? Bukan...
Bahwa itu adalah hak Allah dalam memberikan keputusan kelak kepada insan.

Saat ini...
Apa yang ada itu, hanya untuk berbagi...
Semoga saya bisa segera pulih dari ketakutan sendiri tentang hal-hal yang telah lalu dan juga bangkit untuk bersemangat lagi dalam berbagi.
Maka, apa yang ada di fiksi... terkadang secara tidak langsung, itu jugalah yang menjadi kenyataan pada yang lain. Meski ada beberapa perbedaan.
Semoga Allah memudahkan langkah ke depan...

*episode lama itu...
readmore »»  

Dunia Khleddrik...


Yupz, ini adalah dunia fantasy yang bisa dianggap sebagai dongeng dari pulau binar-binar. Sebuah pulau yang tidak terdaftar di peta, namun dapat ditelusuri dengan hati dan jiwa. Bahwa dunia ini benar-benar ada. Nama yang aneh, nama yang ganjil... tapi apa pedulinya? 
Hanya sebuah nama yang tiba-tiba tercipta dalam benak saya.

Baiklah...
Saya perkenalkan satu persatu siapa saja mereka yang berada di dalamnya. 
Tapi sebelumnya, janji dulu, yah...
Jika berkesempatan lagi untuk mengunjunginya, berusahalah bersikap sewajarnya, tidak perlu bertanya-tanya tentang banyak hal yang tak perlu. Karena dunia khleddrik adalah dunia yang unik dan tidak menyukai keributan. Mungkin sedikit tidak nyambung, tapi begitulah adanya...

Manusia pertama yang akan ditemui adalah gadis kecil mungil yang cantik dan imut, biasa dipanggil dengan “L.” Kelakuannya suka aneh dan tidak diduga. Tiba-tiba kalau sudah gembira, ia suka lupa jika sedang bersedih. Begitu pula sebaliknya, ketika sudah bersedih, dia selalu lupa kalau sedang gembira. Intinya, dia selalu bisa membuat suasana ceria menurut versinya sendiri. Terkadang terkesan rada jutek. Mau dicuekin, atau tidak disapa, tidak pengaruh baginya... karena dia suka menyendiri dan merasa seperti punya dunia sendiri. Hobbinya adalah menulis dan membuat sketsa. Terkadang dia juga suka berjalan kaki untuk melihat-lihat pemandangan sambil memeriksa kondisi di sekitarnya, bahwa semuanya selalu baik-baik saja. Manusia ini adalah saya.

Manusia kedua yang akan ditemui jika masuk pada dunia ini adalah yang biasa disebut “R.” Seorang makhluk ajaib yang sudah memijak dunia ini dengan sukacita. Bahkan sikapnya suka tidak terkendali. Sama-sama anehnya dengan manusia pertama tadi. Hanya bedanya adalah sangat serius dan bertanggung jawab mengerjakan tugas-tugasnya. Terkadang aneh, tapi itu yang membuat manusia-manusia lainnya menjadi hidup. Mungkin bisa kita panggil saja dia sebagai mister sarmento, haheho...
Tak nyambung, sih... tapi karena tertawanya suka begitu, maka julukan itu rasanya sudah pas.
Manusia ketiga yang tampak selanjutnya adalah yang biasa dipanggil “I.”
Sedikit suka menunjuk sana-sini. Serius dan mudah meledak jika menjadi petasan yang dinyalakan. Tapi di balik itu, ia masih ramah dan sedikit tertawa untuk menetralisir suasana. Setidaknya tidak membuat takut, jika ingin bergaul dengannya.

Fyuuuh...
Seruu yah, manusia-manusia yang ada di dunia khleddrik...

Eits! Tapi belum semuanya saya perkenalkan, jadi simak kembali, apa yang akan saya infokan, karena saya tidak akan mengulang. Owkeh...

Manusia keempat sering disebut sebagai “D-1.” Kerjaannya kalau udah kelayapan, sering lupa pamit mau pergi kemana. Maklum, semua pekerjaan yang penting dia hanya sendirian mengerjakannya. Tak punya partner dalam satu kerjaan. Manusia ini ramah, mudah tersenyum. Hobbinya chattingan. Syukurnya tidak cacingan. Hihi...

Manusia kelima ini sering disebut-sebut sebagai manusia tiruan, karena wajahnya hampir mirip dengan orang yang sudah terkenal di dunia bernama bumi. Manusia-manusia lain biasa memanggilnya “K.”
Ciri-cirinya berkacamata dan suka bertanya. Manusia ini cepat sekali merespons jika ada makanan yang terhidang. Dengan sigap hidung dan telinganya bergerak-gerak, seolah-olah sudah memiliki indera keenam, bahwa makanan tidak jauh darinya. Maka berhati-hati saja jika bertemu manusia satu ini, semua makanan bisa disabotase dan yang lain lewat... alias tidak kebagian.

Manusia keenam, terlahir dari dunia yang tersembunyi. Entah kenapa suka sekali berada di pojok ruangan tempatnya mengolah segala informasi. Mungkin ingin berhibernasi seperti beruang. Saat tak perlu, ia tak akan berbicara. Susah mengetahui apa yang bisa dibicarakan dengannya, kecuali menguasai situasi yang baru terjadi. Karena topik teranyar saja yang disukainya. Tapi jika diteliti, dia suka tertawa jika diajak bercanda. Ya, iyalah...
Intinya, saya tak bisa mendeteksi lebih lanjut. Tak punya radar yang canggih. Karena itu juga tidak mungkin. Biarkan dunia manusia-manusia yang akan saya ceritakan ini berjalan apa adanya. Lhah, apa maksudnya, yah? Hehe...

Manusia selanjutnya adalah yang ketujuh. Spesies wanita yang dipanggil ‘E.” Susah untuk menggambarkannya, karena dia lebih banyak diam dan serius dalam bekerja. Mungkin diperlukan obat tertawa, agar bisa lepas jika ingin tertawa. Tapi juga makhluk aneh yang saya kenal. Pokoknya unik dengan segala kepunyaannya. Jika ingin berlanjut untuk menghubunginya, tak perlu sungkan. Karena dia merespon dengan sangat baik jika dipanggil namanya.

Manusia terakhir yang merupakan penghuni dunia khleddrik adalah yang kedelapan. Biasa disebut “D-2.” Jika ingin menjadi yang terbaik, mintalah koreksi darinya. Karena dia sangat teliti dan semua harus berjalan dengan teratur, tidak ada yang boleh salah pada dunia khleddrik. Dialah yang mengolah dan memberikan job desc untuk manusia pertama hingga manusia ketujuh. Jika terjadi satu kesalahan, jangan berharap bisa berhenti dari kejarannya. Setidaknya, berhati-hatilah pesan saya. Karena bercandanya hanya ternilai 10% dari yang ada padanya. Kadang juga baik. Jadi, mungkin ini spesies langka. Maka tetaplah untuk bisa mengenalnya, meski keadaannya begitu.

Tarrra...!
Selesai juga saya menceritakan dunia dan manusia-manusia penghuninya ini. Saya harap tidak bosan untuk mengetahui info selanjutnya. Karena masih banyak yang akan saya ceritakan mengenai dunia khleddrik ini. So, bersiap-siaplah...

*kenangan bersama manusia-manusia satu apartemen, eh... departemen...
readmore »»  

Thursday 29 November 2012

beginilah melangkah...

telah dua hari tiada kusapa kata-kata dalam lukisan senja
kututup mata dan bukuku, mengingat semua peristiwa di akhir-akhir ini
mengurangi sedikit rutinitas yang seharusnya bersemangat
hilang bersama angin yang menguap tanpa jejak
mungkin beginilah seharusnya langkah itu berjalan, tiada dapat terganti
karena semua telah diatur-Nya
tak henti ujian menyapa dalam ruang terdalam
tiada menyangka akan demikian
namun hikmahnya... cinta tak harus melukai satu-persatu
meski sayatnya terasa bagai sembilu
tapi berjalan ke depan adalah lebih baik untuk perjalanan berikutnya...

*menyambut hari berikutnya...
readmore »»  

ketika...

merindukan... 
di mana engkau akan membawa pesan-pesan untukku
setelah kepergian-kepergianmu dari setiap langkah belajar dan mengajar itu
lalu duduk bersama kita, mendengarkan ceritamu tentang pelajaran dari dunia anbiya
nasihat, celoteh riang dan tawamu...

terkadang ini menjadi pesanku yang tak tersampaikan karena tersimpan
tapi aku mengingatnya berulangkali
sepertinya aku pernah meminta seperti ini
ah, dunia begitu menyibukkan mungkin
hingga kelelahanmu tak berani kusinggung meski sedikit
karena melihatmu bisa beristirahat
membuatku menunda-nunda untuk memintanya darimu
dan aku masih menunggu, engkau menyampaikan pesan-pesan nabimu itu untukku...
readmore »»