Kemarin saya bertemu teman lama di salah satu toko buku Islami. Begitu bercerita, ternyata sudah punya keluarga baru dan mempunyai mujahid kecil yang lucu di Jawa. Wah, saya tidak diberi kabar, nih...
Dan ia juga pamitan karena hari ini berangkat ke Jawa dan tidak kembali lagi ke Balikpapan karena harus merawat ibu yang sudah sepuh.
Saya hanya bisa titip salam saja, semoga sukses di sana...
Ya, sepertinya baru beberapa waktu kami berkenalan dan saat itu ia masih mengajar di Insan Kamil. Tapi setelah saya hitung, ternyata kami sudah 5 tahun tidak bertemu... kira-kira setelah lulus dari kursus Bahasa Inggris akhir tahun 2003.
Subhanallah... rasanya juga jadi rindu dengan teman-teman yang lain, seperti apa kiranya sekarang. Belum lagi teman-teman yang sudah 10 tahun tidak bertemu saat kami lulus SLTP dulu... atau yang lebih lama lagi, teman-teman sewaktu SD...
Waktu yang berjalan begitu cepat ini, memang tidak bisa kembali mengulang yang telah terlewati... begitu banyak kisah suka dan duka dilalui, wah... saya jadi malu jika mengenang masa kecil yang begitu bandel dan nakal.
Saya suka ngerjain teman-teman dan bahkan membuat mereka menangis, tapi sekarang... wah, malah saya yang jadi sasaran kejahilan teman-teman.
Duh, begitu bandelnya saya sewaktu kecil...
Dan rasa kangen begitu membuncah pada mereka untuk segera bertemu (kalau bisa malah akan saya usilin lagi, hehe... gak kapok, nih...).
Yup, bersama mereka pula kami juga punya kegembiraan bersama – meski sama-sama bandel, tapi kami selalu kompak untuk belajar kelompok dari rumah ke rumah (bergiliran) atau saling mengunjungi saat musim buah jambu atau mangga. Wah, bakal habis mangga sama jambu oleh teman-teman satu kelas...
Bukannya puas hanya memakan begitu saja, tapi juga dibuat rujak bareng-bareng... dan ngabisin cabenya ibu, hihi...
Dan kami juga pergi ke langgar sama-sama, bolos mengaji sama-sama, tapi kalau ada makanan dari warga ke langgar... wah, kami tak pernah absen untuk mencicipinya... apalagi saya suka memetik bunga mawar di rumah guru ngaji buat mainan, beliau sabar meski saya bandel...
Semoga Allah SWT membalas kebaikannya...
Suka memanjat pohon salam di belakang rumah, sepertinya sering dilakukan teman-teman dan saya... tapi sedihnya jika mereka menginjak singkong yang ditanam ayah dan mereka lari begitu saja, ngeselin...
Wah, jadi kangen sekali ingin menanam singkong seperti dulu dan membakarnya di batang kelapa yang sudah ditebang... rasanya manis sekali...
Dan juga banyak tanaman lain yang sungguh-sungguh bisa kami nikmati tanpa harus beli, nangka, belimbing buah dan wuluh, tanaman apotek hidup, jambu kluthuk (jambu biji), jambu bangkok, kluwih, garut dan jeruk bali...
Hmm, pokoknya belum ada yang mengalahkan hasil kebun kami di desa, hehe...
Ayah juga beternak ayam, mulai ayam kate yang lucu hingga ayam bangkok...
Suasana desa banget, ya...
Wah, kok jadi ngelantur kemana-mana nih, jadi lapar...
Ya, ingat teman pasti akan ingat kampung halaman dan kisah yang lampau...
Semoga, saya bisa mengunjunginya kembali dan mengenangnya bersama teman-teman lama. Dan semoga saya bisa berjumpa dengan mereka lagi nanti...
InsyaAllah...
Tunggu ya, teman-teman...
No comments:
Post a Comment