Monday, 26 May 2008

bagaimana bentuk dewasa...?

Tidak semua orang dewasa bisa berpikiran dewasa, demikian pula sebaliknya... usia tidak menentukan sudahkah ia dewasa atau belum...

Hmm...

 

Bagi saya, tentu berbeda antara dewasa dengan sudah besar dan jadi orang (mang selama ini apa, yach... maksudnya sudah bisa mandiri, bekerja... gitu... ^_^).

Kadang pikiran dewasa menyelimuti, kadang pikiran anak-anak juga masih suka hinggap pada diri... apa nggak siap jadi dewasa, yach? Tentu tidak, karena saya selalu ingin dewasa... ehem...!

 

Saya jadi teringat saat ada ibu-ibu saling berkelahi karena mempersalahkan satu sama lain, gara-gara pertengkaran anak-anak mereka. Kebanyakan, anak merekalah yang dibela, bukan mana yang benar...

Ujung-ujungnya, anak-anak mereka udah pada damai, adem ayem dan main bareng lagi... ibu-ibunya masih belum selesai berseteru...

 

Poin satu... banyak yang masih suka membela bukan karena kebenaran, tetapi karena membela kepentingannya sendiri-sendiri (sobat bisa mengambil banyak contoh yang lain, karena ini yang saya ingat saat menuliskan judul ini...).

 

Lantas di lain waktu, banyak yang tidak suka jika kesalahannya diutak-atik (yah, memang gak boleh-lah...), tetapi ia suka benar membicarakan kesalahan yang lain hingga diulang-ulang, masyaAllah...

 

Poin dua... banyak yang suka menyalahkan orang lain daripada dirinya sendiri.

(jadi ingat nasyid berjudul “3M”)...

 

Kemudian, banyak yang suka menasihati orang lain untuk begini dan begitu... tetapi diri sendiri tidak melakukan apa yang dinasihatkan tersebut, malah suka melanggar...

Jangan marah... dia sendiri marah...

Jangan mengeluh... dia sendiri mengeluh...

Dan lain-lain...

 

Poin tiga... banyak yang suka bernasihat, tetapi tidak menasihatkan diri sendiri...

Allah SWT berfirman dalam QS. Ash-Shaff : 2-3,

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan. Sungguh amat besar kebencian di sisi Allah, jika kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan.”

 

Sungguh sobat, sejujurnya saya belum sepenuhnya bisa mengartikan tentang arti dewasa... karena tiga poin ini adalah nasihat untuk diri saya sendiri juga.

Tentu ada makna lain di balik arti dewasa... lebih luas dari tiga poin ini.

 

Dan sobat, kira-kira bagaimana bentuk dewasa ini menurut persepsi sobat sendiri?

3 comments:

Mohamad Fadhli said...

memang betul, ternyata orang yang secara umur sudah dewasa masih menunjukkan sifat kekanak-kanakannya.

dewasa, menurut saya, berarti menyadari tanggung jawab, tujuan hidup, dan berarti juga mampu menentukan prioritas kepentingan (mana yang penting didahulukan, mana yang tidak ditinggalkan..) Ini yg membedakan dengan anak-anak..

tapi setelah menulis definisi dewasa barusan, saya jadi merasa masih anak-anak... hehe..

machfud chalimi said...

ada definisi menarik yang saat ini masih menarik perhatian ana. ini bukan kedewasaan, tetapi kecerdasan. kecerdasan adalah kemampuan manusia untuk menyelesaikan masalah. dan kecerdasan ini ternyata bisa didalami dan bisa berkembang. para ahli menggolongkan menjadi 10. sebuah contoh, ibu ane (yang menurut ane udah dewasa), ane tes uji multiple intelligence. dari 10 kecerdasan, hanya 1 yang nilai beliau tidak sampai 13. yaitu kecerdasan musik. yang lain di atas 13 dengan range nilai 1- 15. bahkan untuk intrapersonal dan interpersonal poinnya sempurna. menurut ane inilah dewasa. selain itu, ibu ane dihormati orang lain, karena beliau sungguh amanah. (bukannya ane mengagungkan ibu ane, tapi karena ini contoh terdekat)

Aisy Izhah said...

menjadi dewasa adalah proses pembelajaran .
menurut ana diatas segalanya kecerdasan spiritual yang terpenting.
spiritual yang sempurna, menghasilkan hub antar personal dan interpersonalnya oke..
selamat dunia akhirat bukan?