Thursday, 31 July 2008

dunia ta'aruf...

Dunia ta’aruf tentu berbeda dengan dunia lain, he...

Dan ini salah satu kisah dari dunia ta’aruf itu...

 

Kalau selama ini banyak yang usianya lebih muda diajukan oleh teman-teman dan beberapa ustadz ama ustadzah, that’s ok...

Tapi kali ini saya diajukan seseorang yang pendidikannya dua tingkat di bawah saya, disebabkan karena orang tuanya yang tidak mampu membiayai sekolahnya dulu...

 

Ini di luar dugaan sebenarnya...

 

Namun teman mengatakan bahwa ia pandai berwirausaha... dan sekarang sudah sukses dengan usahanya... bahkan meski ia tidak bersekolah dulu, ia tetap belajar dan terus menambah wawasan serta dari cara berbicaranya persis seperti orang kuliahan... begitu kesan teman saya pada orang tersebut...

 

Lhah, saya sungguh-sungguh belum mengetahui...

Belum pernah bertemu juga, malah...

 

“Dia hanif kok, ukhti...” begitu tambahan info dari teman.

“Dia salah satu donatur untuk badan amil zakat tempat milik suami bekerja di sana... jadi suami sangat tahu orangnya seperti apa,” tambahnya lagi...

 

Hmmm...

Seharian saya memikirkan ini, bila saya meng-iya-kan belum tentu dengan orang tua dan keluarga besar saya yang notabene menganggap saya lebih dari saudara-saudara saya yang lain... harapan selama ini bertumpu pada saya...

 

Sungguh... banyak hal terjadi selama ini dengan keluarga...

 

Tetapi jika teringat pesan Rasul, ketika telah datang orang dengan akhlak yang baik, maka tak layak untuk ditolak...

 

Dilematis...

 

Saya membaca sejarah para ummul mukminin yang sukses, bukannya mereka juga sekolah di sekolah kehidupan ? Bahkan Rasul sendiri yang mengajarkan pelajaran...

Hiks... hiks...  sungguh saya sangat malu jika mungkin tersirat rasa membangga diri... Padahal pengetahuan saya barulah sedikit... siapalah saya...

 

Saya juga teringat sebuah hikmah dari sebuah bacaan, saya lupa judulnya... “jika menikah, pilihlah yang sepadan, agar bisa berjalan beriring dan tidak saling meninggalkan (dalam ilmu)...”

 

Saya juga teringat bacaan yang ditulis oleh Ibnul Qayyim Al-Jauziyah... “cintailah karena kekurangannya...”

 

Atau nasyid Edcoustic, “menjadi diriku dengan segala kekurangan, menjadi diriku atas kelebihanku... terimalah aku seperti apa adanya, aku hanya insan biasa tak mungkin sempurna, tetap kubangga atas apa yang kupunya, setiap waktu kunikmati anugerah hidup yang kumiliki...”

(apa hubungannya, yach... ini ‘kan buat sahabat...)

 

Yah, menyinggung kalimat atas kelebihan dan kekurangan maksudnya...

 

Bisa saja... di balik kekurangannya, mungkin kelebihannya luar biasa...

Jika kehidupan mengajarkan bahwa dia harus bersabar karena tak bisa meneruskan pendidikannya... nyatanya ia menjadi orang yang sukses dan bisa menyamai orang yang berpendidikan tinggi... tapi bukan ini patokannya...

 

Justru penempaan kesabaran itulah, letak kedewasaannya...

(sok, ber-analisis...)

 

Yah, berdo’alah...

Bukankah dengan do’a membuka segala...

Berdialog dengan Allah melalui shalat panjang kepada-Nya...

Berharap jawaban itu segera tiba...

 

Lantas bagaimana akhirnya...?

 

Wallahu’alam bishawab... daku masih ingin berdialog dengan-Nya... dengan munajah panjang yang harapkan ridlo-Nya...

Ampuni insan yang dhoif ini, Yaa Rabb...

 

 

Curhat 2

Syafa Azizah

17 comments:

Ummu Thoriq Andalusia said...

terlalu banyak refrensi tentang sosok-sosok lelaki idaman, kadang 'memaksa' kita membuat imajinasi tentang standar lelaki jd gak realistis..
Just enjoy our life.. :)) Do the best.. dia akan datang di saat yang benar-benar tepat.. dan hanya Sang Penggenggam Jiwa kita yg tahu persis..kapan 'saat yang tepat' itu..

Amanda Pattisahusiwa said...

Memang akan menjadi sulit apabila dipikirkan sendiri..
Karena urusan yang ghoib (bukankah Jodoh itu juga Ghoib), walaupun di depan mata, hanya akan dapat diselesaikan oleh yang Maha Ghoib..

Yap.. Serahkan saja semua nya..
Tidak usah dulu pikirkan "I do" atau "I am sorry" nya,
Tidak usah dibayangkan dulu sepadan atau sekufu nya,
Fokuskan saja minta yang terbaik, minta siapa sebenarnya taqdir kita..

dan ketika semua ikhtiar sudah dilakukan bersama Allah,
apapun keputusannya: No Regret ukhti!

Barakallah.

yusi - said...

semoga mendapatkan yang terbaik sis....

Likah - Syafa Azizah said...

yup... insyaAllah 'saat itu tiba', meski tidak saat ini... do'akan ya ukhti... :)
ganbatte...!

Likah - Syafa Azizah said...

@ lifemakelife = jazakillah support dan hikmahnya, yach... :) dan memang 'yang terbaik' adalah pilihan dari-Nya...
@ yousea1 = amiin yaa robbal 'alamiin... ;)

Dessy Permata Sari said...

dilematis memang ketika menghadapi hal seperti ini. tapi coba tanyakan pada sang ikhwan...dia merasa minder apa ngga?? ini kalau memang ukhti tidak mempermasalahkan perbedaan2 itu. jangan juga terlalu memaksakan diri bila memang tidak sreg. Tentu tidak akan baik juga ke depannya. Namun kembali lagi...tetaplah beristikharah, minta yg terbaik untuk dunia dan akhirat kita.....

Likah - Syafa Azizah said...

@ celotehandessy = ya, mbak dessy... makasih, insyaAllah tetap berdo'a selalu... jazakillah...

dini rahmajanti said...

Barakallahu fikum saudariku...Yakinlah Allah senantiasa bersama, DIA maha tahu apa yg terlintas di HATI....

Likah - Syafa Azizah said...

@ rahmajanti81 = ya ukhti... Allah lebih Mengetahui segala sesuatunya...
jazakumullah khoir... :)

fitri andriani said...

tetap semangat!!!

Nail I'am Strong Author said...

kenapa ya? kok bahasan yang ditulis nikaaaaah melulu. ga ada yang laen apa? atau ngebet banget ya?

machfud chalimi said...

hehehe jangan-jangan antum malah yang ngebet nikah tapi ga kesampaian? biasa aja lagi pak

Likah - Syafa Azizah said...

hehe, sudah saya duga akan ada koment begini... :)
saya ngebahas kayaknya baru-baru aja tuh pak... jadi mohon baca tulisan-tulisan lain di blog ini, yach...
semangaaaaaaat...!

nosa harmia said...

raga dan jiwa takkan pernah mampu memilih..
karena keinginan dan ketetapan akan selalu berlomba
jika semua terasa tak kuasa dan letih
serahkan saja pada zat yang maha kuasa =)..

Dalam sebuah hadistt: Anta turiidu wa anna uriid. Wa laa yakunu illa ma uriid. Fa in salamtu li fima turiidu. Arahtuka fiima turiidu. Fa illam tass allim li fii ma turiid. Ut ‘ibuka wa usyqiika fii ma turiid …

… Kamu punya keinginan, Aku juga punya keinginan. Dan tidak berlaku apa yang bukan keinginanKu. Maka jika kamu serahkan apa yang kau inginkan, Aku akan bahagiakan kau mencapai keinginanmu. Tapi jika TIDAK kau serahkan keinginanmu padaKu, Aku akan buat kamu lelah dalam mengejar keinginanmu, hingga yang berlaku apa keinginanKu …

Jadiiii...semangatya ukhti ;-)

Likah - Syafa Azizah said...

ada yang ngedukung, hehe...

Likah - Syafa Azizah said...

semangat juga ukhti....! :)

Likah - Syafa Azizah said...

@ nosaharmia = yup...! semangaaaaaaaaat...!
semangat dalam hidup...
semangat dalam berusaha...
semangat dalam mendapatkan ridlo-Nya...
semangat berkarya...
semangaaaaaaaaaaaaat untuk semua...
:)) ganbatte kudasai...!

makasih hikmahnya, ya ukhti... :) mmmuaach...