Tuesday, 16 September 2008

bolehkah saya meminta kepahaman...?

"Anti sekarang lebih betah di Elnusa, daripada betah di dakwah," kata
seorang senior dakwah pada saya, beberapa waktu lalu saat bertemu dalam
sebuah acara buka bersama bagi karyawan Elnusa dan keluarga.

"Lalu juga sulit dihubungi, ane kehilangan salah satu akhwat di daerah
Mekar Sari," lanjutnya kemudian seperti dengan nada kesal yang tertahan.

Saya hanya terdiam dan berusaha tersenyum...

Ya, sudah beberapa waktu ini saya tidak mengikuti beberapa aktivitas
ataupun perihal yang berkaitan dengan harokah ini. Telepon dan SMS
datang silih berganti menanyakan dan mengundang saya untuk ikut
aktivitas lagi... tetapi saya masih tak bergeming, dan hanya sesekali
membalas...

"Ada apa, ukhti?" tanya yang lain.

Duh, apakah ini sebuah alasan yang patut disebutkan, ataukah saya kurang
memahami bagaimana cara agar saya bisa dimengerti (suka rada puyeng jika
masalah beginian, ditambah dengan ketidakbisaan saya untuk menolak
karena merasa tak enak atau perasaan yang campur aduk...).

Seolah-olah saya menghilang dari peredaran, begitu kata yang lain...

Lantas saya pun bertanya dalam hati saja, berungkap seperti ini :

Wahai saudara dan saudariku fillah di lingkungan harokah ini...

Benarkah, berdakwah hanya melalui harokah ini?

Apakah aktivitas yang lainnya selain di harokah tak bisa disebut sebagai
dakwah?

Lantas bagaimana menurut antum, mengenai makna dakwah itu sendiri?

Hanya jika bergabung dengan harokah inikah, maka aktivitas kita bisa
disebut sebagai dakwah?

Afwan jiddan, bukan bermaksud untuk lebih mengetahui...

Namun sungguh disayangkan, kenyataan yang ada dan yang saya temui tidak
seperti yang antum ucapkan...

Mungkin karena itu saya juga mulai merasa sedih, dan mencoba untuk
mencari makna yang sebenarnya tentang semua yang pernah terlalui... maka
saya sedikit demi sedikit mundur dari aktivitas harokah ini...

Salah sedikit dianggap bukan sebagai kelompok harokah ini...

Berjilbab lebih lebar juga ditegur...

Tidak datang dalam kajian karena suatu perihal yang lain, terus
dikejar... kemana dan kemana...


Hmmm...

Tentu saja nggak ada yang jawab, lha wong saya cuman bertanya dalam hati
saja...


Tapi, sungguh... saya merasa sedih dengan keadaan ini...

Apa yang disampaikan ke mutarobbi banyak yang tidak sesuai dengan yang
terucapkan, malah kerap menyimpang... lantas bagaimana akan bisa
menciptakan generasi yang mengambil teladan, jika teladan itu sudah
banyak yang menghilang dan menguap terlindas aktivitas yang kian padat
dan rutin, tak ada jeda... bahkan harus berkorban untuk keluarga...
padahal bukankah selama masih ada orang tua kita, maka berbakti terlebih
dahulu kepada mereka dan lantas berjihad di luar... maka banyak sekali
keluarga yang berceceran dan tidak tersentuh dakwah karena lebih sibuk
di luar...

Afwan jiddan, bukan bersu'udzon dengan antum-antum semua yang berada di harokah ini...

Lihatlah lebih dalam lagi... sudah sejauh mana semua yang tersampaikan
bisa teraplikasikan, minimal pada diri sendiri... berujar bahwa harus
mengorbankan keluarga, tetapi putra-putri tidak terurus dan malah
merepotkan orang tua serta mertua...

Hmmm... afwan mengapa saya jadi berapi-api, yach...

Inilah kenyataan yang ada dan bertebaran di sekeliling kita... wahai
akhi wa ukhti fillah...

Saya sangat mahfum, insyaAllah niat semua adalah untuk mendapatkan
keridloan Allah SWT semata... (semoga terampunkan bila lain hal...),
namun bukankah lebih baik lagi bila niat itu disempurnakan dengan tindakan.

Afwan jika selama ini saya agak mundur dari semua aktivitas-aktivitas itu...

InsyaAllah saya masih beraktivitas yang tak lepas dari dakwah... menulis
untuk FLP Balikpapan, menulis artikel kecil untuk bisa saya emailkan ke
semua orang di Elnusa, mengajar, mengurus perpustakaan yang baru
berdiri, dan juga aktivitas-aktivitas lain untuk keluarga maupun yang
lain...

Afwankan jika tersalah, sungguh... semoga saya tak pernah terlepas dari
dakwah, karena menurut saya... makna dakwah sangat luas dan tidak hanya
ketika berada di harokah saja, maka hal itu baru bisa bernama dakwah...

Semoga antum semua memahamkan... I love you all coz of Allah SWT...

afwan jiddan untuk semuanya...

Chayooo...!! Ganbatte...!

17 comments:

Ummu Thoriq Andalusia said...

ane yang paling tahu apa yang telah anti kerjakan..
'mereka' seolah hanya merekap apa-apa yang terlihat saja..

Mereka cuma orang-orang baru yang perlu banyak belajr tentang fakta hidup.. realitas dan idealisme..

ane yang berlinang air mata jika melihat anti siaran radio dakwah sendirian.. penyiar juga, program director juga, yg buka studio juga, yang bershikan studio juga, yang siapkan play list nasyid juga.. anti bahkan tak perduli.. adakah yang mendengar siaran dakwah kita ini? adakah yang akan membayar jerih payah kita ini?? anti tetap bertahan, ditengah rekan-rekan lain mulai berguguran denga alasan.. sibuk dikantor.. sibuk di rumah dll..
".. Karena ALLAH.." katamu

Jadi, ane yang akan pasang badan untuk anti, ketika mereka yang baru muncul itu tiba-tiba nge-djudge seperti itu.. naif banget..

Ukhti.. kuatlah
Anti tetap kebanggan ane..
Anti tetap inspirasi sosok akhwat pejuang yang tak pernah lelah belajar..
Anti adalah contoh ketika ane harus banyak bersabar..

Anti selalu masuk dalam daftar list para 'petinggi' itu ketika ada baksos dll..
itulah mengapa, ketika anti tak hadir.. ketergantngan mereka yang begitu tinggi membuat mereka marah.. marah yang tak beralasan..

Ukhti sholihat..
tetaplah menjadi akhwat yang ane kenal..
tangguh pada semua koment gak penting..

ALLAHU AKBAR..!!!

Likah - Syafa Azizah said...

@ klikazzahra : jazakumullah ukhti atas semua dukungan dan do'a-do'a anti, pahamilah... i always love you coz of Allah, ukhti...

Dita Santyoso said...

Cerita anti sama dengan pengalaman ana. Keep fighting...jihad di mana saja. Saya juga pernah meragukan harokah, bahkan saya pernah posting beberapa kritikan saya tentang ikhwah eksklusif, ternyata saya mendapat protes keras dari anggota Dewan. Well, semua manusia punya kelebihan dan kekurangan. Yang berhak menilai ketakwaan orang adalah Allah, bukan manusia.

Likah - Syafa Azizah said...

@ ditabelle : iya ukhti, ane pernah baca posting anti yang judulnya 'ikhwah eksklusif' itu... terkadang ane merasa, kenapa harus pilah-memilah, padahal kita semua adalah saudara yang seharusnya saling mendukung... bukan karena kemudian tidak terlalu aktif lagi, lantas malah dicerca dan dianggap bukan golongannya... sungguh ane menyayangkan...

ane yakin, antum semua wahai akhi wa ukhti fillah... tidaklah demikian, semoga kita selalu kukuh bersatu dan mencoba untuk memahami keadaan tiap-tiap saudaranya... karena Allah, insyaAllah...

keep fighting...!

Dita Santyoso said...

Tul sekali...tapi blog ane yang Ikhwah Eksklusif itu dah aneh hapus...heheheh...karena ada kritikan dari Anggota Dewan yang terhormat :p

Likah - Syafa Azizah said...

@ ditabelle : wah begitu ya ukhti, hmm... tetapi kalo kritikan yang mendukung boleh, kan...? bukankah kita juga diibaratkan seperti mengkritik juga... sudah saatnya membuka mata dan hati untuk saling menerima kritikan, jadi kalo mereka dikritik nggak mau... ayo dong, tarbiyahnya harus diaplikasikan dan hal itu bisa dimulai dari menerima kritik...

ane jadi bingung, kalo demikian apa dong bedanya yang tarbiyah ama yang enggak, kalo hanya berupa slogan dan sebutan saja...

keep fighting, ukhti... Allah is always with us...
janji Allah adalah pasti, tetapi jika janji insan... banyak yang sulit tertepati...

Dita Santyoso said...

Justru itu...anggota Dewan yang terhormat itu gak terima ane kritik di blog ane. Kata beliau, memfitnah kader...ya sudz...ane hapus aja

Likah - Syafa Azizah said...

@ ditabelle : ternyata sama juga ama yang di sini ya, ukhti...
bukankah penilaian terbaik yang memahami isi hati hanya Allah SWT...?

maka saling menasihati dalam kebaikan... insyaAllah...
karena kita semua saudara... maka jika diberi ingatan tak mau, minimal semoga bermanfaat untuk diri kita sendiri ya, ukhti...
insyaAllah...

nosa harmia said...

Sesungguhnya Allah lebih mengetahui, sedangkan manusia tidak sama sekali. la tahzan ya, selama innallah ma'anna ya ukh. Jadikan ridho Allah sebagai tujuan tertinggi walaupun orang-orang mau berkata apapun. Lagian bukankah ridho allah lebih kita sukai dari pada anggapan orang lain?Jadi, anti bisa melakukan dakwah dalam cara apapun selagi syar'i ko..setidaknya dari ini kita bisa belajar banyak bahwa muharrik dakwah akan selalu tangguh mengahadapi apapun..soo keep hamasah ukhti sholeha..=)

Dita Santyoso said...

Justru itu...anggota Dewan yang terhormat tidak terima dan menuduh ane memfitnah harokah, memfitnah Islam. Jadi ane hapus aja postingannya, daripada ribet :p

Likah - Syafa Azizah said...

@ nosaharmia : yup, keep fighting ukhti... :)
@ ditabelle : ukhti, kalo begitu kita semua harus lebih sabar lagi yah... jika kebenaran itu sulit diterima, lantas bagaimana akan bisa menyampaikan kebenaran itu...
dan Allah berfirman :
"Hai orang-orang yang beriman janganlah kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan. sesungguhnya amat besar kebencian di sisi Allah apabila kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan." (QS. As-Shaff : 2-3).

semoga bisa menjadi manfaat untuk diri kita minimal, karena sesungguhnya niat kita hanya untuk mengingatkan, sedangkan penilaian semua adalah dari-Nya... hasilnya diterima atau tidak, yang penting kita sudah sampaikan dan tak akan bosan menyampaikan karena rasa cinta dan sayang kita pada sesama saudara kita yang lain...

wah bukannya ane yang curhat dengan tulisan yang ane posting, yach... hehe...
so, keep fighting juga ya, ukhti...!!! :)

Dita Santyoso said...

Iya, sabar juga...toh semuanya nanti akan ditunjukkan jalannya.

Ahmad Syahdan said...

Aku penggemar beratmu lho!? Like secret admirer, tapi bkn pemuja rahasia. Aku yakin banyak lg yg spt aku

Ummu Thoriq Andalusia said...

^__^ ya.. banyak.. tapi blom ada yg punya nyali buat mengarungi dunia..
*sunduuuuttttttttttt... kaburrrrrrrrrrrr

Adam-Yaufani - said...

makasih ya mbak, tulisan yg mencerahkan

Likah - Syafa Azizah said...

sama-sama... afwan masih banyak kekurangan...
insyaAllah sama-sama untuk terus mendapatkan keridloan-Nya jua...

yuanita wibowo said...

he....eh....
kita sependapat ukh..... semua merasa masing-masing benar
malah lari dari niat awal, niatku hidup hanya untuk cari ridho Alloh SWT
bukan untuk mencari kemenangan atau kedudukan di dunia ini
aku posting satu lagi ya pendapatku, silakan mampir