Pagi ini rintik hujan menemani perjalanan saat berangkat bekerja. Tidak naik kendara roda dua seperti biasanya, karena sedang diperbaiki... dan memilih angkot sekaligus refreshing diri...
Di tengah perjalanan, terlihat seorang wanita bercadar sedang menghentikan angkot yang saya naiki... dikira sang sopir tak jadi naik, lantas angkot pun bergerak pelan... namun seorang ibu-ibu di belakang saya seketika berteriak...
"Jangan jalan, dia sedang naik karena anaknya seorang buta!" begitu ia berkata pada sang sopir.
Lantas angkot pun mundur kembali dan wanita bercadar itu segera naik dengan menaikkan anak kecil yang (maaf) tidak dapat melihat itu terlebih dulu... orang-orang yang berada di angkot pun bergegas membantu... dan dengan telaten, dipangkunya anak itu lantas dibelainya dengan penuh kasih sayang...
Subhanallah, pemandangan yang begitu menakjubkan hati...
Terlebih saat saya melihat senyum anak kecil itu yang tak pernah terlepas dari bibir kecilnya, lelaki yang tangguh... saya menjadi berkata sendiri, mungkin ibunya banyak mengajarkan arti syukur dan juga rasa cinta akan segala yang termiliki meski terbatas...
MasyaAllah...
Saya sungguh tak dapat menahan diri untuk tidak mengusap airmata... alangkah indahnya rasa bersyukur yang dimiliki lelaki kecil ini beserta ibunya yang bercadar itu...
Betapa selama ini, terkadang saya masih tak banyak mengungkapkan rasa syukur meski hanya dengan seutas senyum...
"Maka nikmat Tuhan-mu yang manakah yang kamu dustakan." (QS. Ar-Raahman : 13).
Perjalanan pagi ini, sekaligus menjadi pelajaran di hari ini...
Menikmati pagi dengan kisah nyata, tanpa perlu imajinasi ataupun rekayasa...
Duhai Rabbi...
Semoga ibu bercadar dan anak kecil itu sentiasa dalam lindungan dan
rahmat Engkau...
Menjadikan kehidupan ini penuh dengan mahabbah kepada Engkau...
Dan semoga menjadi kenikmatan syukur tiada batas yang Engkau berikan padaku dengan memberikan pelajaran ini, di pagi ini...
Alhamdulillah...
Senin, 27 Syawal 1429 H / 27 Oktober 2008 M
Di tengah perjalanan, terlihat seorang wanita bercadar sedang menghentikan angkot yang saya naiki... dikira sang sopir tak jadi naik, lantas angkot pun bergerak pelan... namun seorang ibu-ibu di belakang saya seketika berteriak...
"Jangan jalan, dia sedang naik karena anaknya seorang buta!" begitu ia berkata pada sang sopir.
Lantas angkot pun mundur kembali dan wanita bercadar itu segera naik dengan menaikkan anak kecil yang (maaf) tidak dapat melihat itu terlebih dulu... orang-orang yang berada di angkot pun bergegas membantu... dan dengan telaten, dipangkunya anak itu lantas dibelainya dengan penuh kasih sayang...
Subhanallah, pemandangan yang begitu menakjubkan hati...
Terlebih saat saya melihat senyum anak kecil itu yang tak pernah terlepas dari bibir kecilnya, lelaki yang tangguh... saya menjadi berkata sendiri, mungkin ibunya banyak mengajarkan arti syukur dan juga rasa cinta akan segala yang termiliki meski terbatas...
MasyaAllah...
Saya sungguh tak dapat menahan diri untuk tidak mengusap airmata... alangkah indahnya rasa bersyukur yang dimiliki lelaki kecil ini beserta ibunya yang bercadar itu...
Betapa selama ini, terkadang saya masih tak banyak mengungkapkan rasa syukur meski hanya dengan seutas senyum...
"Maka nikmat Tuhan-mu yang manakah yang kamu dustakan." (QS. Ar-Raahman : 13).
Perjalanan pagi ini, sekaligus menjadi pelajaran di hari ini...
Menikmati pagi dengan kisah nyata, tanpa perlu imajinasi ataupun rekayasa...
Duhai Rabbi...
Semoga ibu bercadar dan anak kecil itu sentiasa dalam lindungan dan
rahmat Engkau...
Menjadikan kehidupan ini penuh dengan mahabbah kepada Engkau...
Dan semoga menjadi kenikmatan syukur tiada batas yang Engkau berikan padaku dengan memberikan pelajaran ini, di pagi ini...
Alhamdulillah...
Senin, 27 Syawal 1429 H / 27 Oktober 2008 M
4 comments:
subhanallah
TFS ya mbak
:)
subhanAllah...
bunda… afwan, lama tak silaturahim… jazakumullah kunjungannya :)
Post a Comment