alhamdulillah... [part 1]

Bismillahirraahmanirraahiim...

Entah apa yang dapat ane gambarkan untuk suasana ini...

Berkisah tentang beberapa waktu lalu, tepatnya seminggu yang lalu saat ane ingin mendaftar kursus Bahasa Jepang di SPB... sehabis mengerjakan buletin di LP2IM dengan Akhi Yudi, ane dan Ode pergi ke SPB untuk bertanya tentang kursus itu...

Sesampai di pintu sekretariat... kami mengucapkan salam dan dibalas salam serta dipersilakan masuk. Tiga bapak-bapak yang ada disana bertanya salah satunya, ada maksud apa kedatangan kami ke SPB.

Lantas ada Pak Yanto sebagai juru bicara di sana, sedang di pihak tamu ‘ane’ juru bicaranya, hehe... afwan, sungguh malu berhadapan dengan insan-insan yang tampak sangat berilmu tersebut... rasanya udah mo lari...

Namun mereka sangat sabar menjawab banyak pertanyaan... namun bukan membicarakan kursus, tetapi ane ama Ode ditawarin kuliah di STEI Madani yang baru berdiri... jika berkenan ikut, ane hanya dikasih waktu seminggu kedepan untuk mendaftar... pilihan sulit, juga indah... sementara ane masih karyawan kontrak, dengan kuliah empat tahun selesai, rasanya kok nggak sanggup, gitu...

Pak Yanto memberiktahukan, biaya belakangan dan bisa dicicil... sudahlah, pokoknya nanti urusannya dengan saya, yang penting niatkan dulu dan ini lumayan bagus... guru bahasa Arabnya dari Sudan, Yaman dan dari lokal... setiap hari mahasiswa diharuskan berbahasa Arab dalam berkomunikasi... ada hijab antara mahasiswa akhwat dan ikhwan... keterangan beliau...

Waaaaaaaaaah.... dalam benak ane sudah kebayang suasana yang sangat Islami seperti yang ane inginkan.

Teringat teman, bulan Januari 2009 nanti ada pendaftaran angkatan kedua D2 di Al-Manar, rencana sudah ingin kesana jika tak berhalang...

Hari ini... sedang asyik bekerja di depan komputer, tiba-tiba ada nomor tak dikenal memanggil melalui HP ane... sapa yah..?

“Assalamu’alaikum...” suara ane sambil mengerenyitkan dahi, maksudnya menebak mungkin ane kenal dengan suara di seberang...

“Wa’alaikumsalam... benar dengan Mbak Likah...?” tanya suara itu.

“InsyaAllah benar, Bapak. Ada keperluan apa, ya?” tanya ane lagi masih penasaran.

“Ah, ya... ini dari Madani, kuliahnya gimana? Kan udah diniatin... malam ini nanti masuk ya? Soal biaya belakangan, pendaftaran juga belakangan... pokoknya malam ini masuk kuliah dulu... soal lain-lain nanti urusannya sama saya,” panjang lebar tanpa jeda.

‘MasyaAllah... Alhamdulillah... tapi pak, saya belum mendaftar kuliah... lagian saya masih karyawan kontrak, meski saya udah istikharah...tetap...” jawab ane lagi.

“Sudah, masuk aja dulu... kemarin ‘kan udah diniatin... bismillah, pasti bisa... sudah ada 20 orang yang mendaftar” jawab beliau lagi.

“Itu sudah termasuk ikhwan akhwat atau bagaimana, pak?” tanya lagi.

“Sudah insyaAllah, saya tunggu ya... insyAllah bisa... semangat...!!” beliau malah menyemangati.

“Subhanallah... jazakumullah khoir ya, bapak...” subhanallah.

“Ya sama-sama, assalamu’alaikum...” salam.

“Wa’alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuhu” salam ane kembali.

Berbicara di telepon sambil menderu nasyid Kharisma Generasi yang Hilang, serta Bacalah dari Raihan... carilah ilmu walau ke negeri China... pesan Nabi SAW...

Sungguh... semoga Pak Yanto mendapatkan keberkahan dari Allah SWT. Amiin...

Subhanallah walhamdulillah... Allahu Akbar...

Andai tak ada teman di samping ane, tentu ane sudah menangis bahagia.. huuuuu..

Barakallah... bertambah saudara dalam ukhuwah indah ini... Ya Allah terima kasih...

“Maka nikmat Tuhan-mu yang manakah yang kamu dustakan.”
(QS. Ar-Raahman : 13).