proposal, oh proposal...

“Bukannya kemarin dah kasih proposalnya ukhti?” tanya seorang teman yang pertama.
“Hmm, eh iya sih... tapi lum ada balasan tuh?” jawab teman yang kedua.
“Masih nyangkut tuh, ‘kan bertumpuk en gak kelar-kelar, soale ‘kan proposalnya banyak,” ungkap teman lainnya lagi yang ketiga.
“Heuh, heuh... udah, gak usah kasih lagi kemana-mana, nanti proposalnya biar aku urus ke MR aja, gimana?” tanya teman yang keempat baru datang dari Liqo’.
“Maksudnya apa?” tanya teman pertama, kedua dan ketiga berbarengan sambil mendelik.
“Iya, biar ane uruskan ke MR proposalnya? He, emang proposal apaan sih?” tanya teman yang keempat jadi serba salah en penasaran.
“Makanya kalo gak tahu dengerin dulu, baru komentar...” jawab teman pertama, kedua dan ketiga cekikikan.
“Oh...” teman keempat langsung pergi ke dapur menahan malu.

He, emang proposal apaan, sih? Ane juga penasaran...
Nah, ya...

Ini juga terkait dengan kata guru agama ane waktu SMP dulu... kata beliau, orang yang kerjaannya ngamen itu termasuk kerjaan ‘mengemis, tapi nggak keliatan.’

Nah, kaitannya ama proposal... kata beliau sama aja... untuk mengadakan sebuah event (biasanya mo ngadain muharram fair ato lain-lain) pasti membutuhkan dana yang besar, dan terpilihlah sang ‘proposal’ sebagai bentuk permintaan dana pada perusahaan-perusahaan besar or lembaga lain-lain.

Kata temen ane yang lain, banyak lho orang berdasi atau orang yang kaya kerjaannya mengemis...
“Hah...! emang ada?” tanya teman ane yang lain.
Ya, dengan proposal tadi... sekarang sudah masuk lingkungan elit... kalangan tingkat tinggi...

Lantas kami membahasnya dalam sebuah forum terbuka (halah, maksudnya cuman ama temen-temen aja), bahwa memang, seharusnya adanya adalah proposal kerjasama... bukan proposal permintaan dana...

Karena kalau kerjasama... tentu ada simbiosis mutualisme, kedua pihak yang bersangkutan bisa saling memberikan jasanya... misal meminjam in-fokus or lain-lain, maka imbal baliknya kita juga mempromokan penyewaan in-fokus tadi lewat slide show, brosur acara dan lain-lain.
(mungkin sobat bisa jabarkan sendiri, yah...).

Apalagi kita sebagai muslim... subhanallah, Allah memberikan kebaikan saat tangan kita berada di atas daripada di bawah. Menurut sobat, gimana?

Yang lagi buat proposal... yang jelas mafhum proposal yang ane maksud di pembahasan ini, yah...? ^-^

Ini berhubung banyak proposal yang diurus ^_^

Hayo... gimana, sobat...?