Seperti halnya sekolah favorit yang lain... maka ilmu di sini menjadi sangat berharga melebihi permata...
Antara siap dan tidak siap, kau harus siap, kawan...
Di kelas baruku ini... semua murid berlomba-lomba mendapat peringkat terbaik... tak peduli laki-laki maupun perempuan... beda dengan Sekolah Dasar dulu, dimana peraih peringkat hanya perempuan...
Nilaiku sebenarnya masih lumayan... tetapi aku hanya dapat peringkat enam pada catur wulan pertama... kemudian turun drastis di peringkat sembilan, saat catur wulan kedua...
Aih... menyedihkan, bukan?
Tapi janganlah pesimis, teruslah belajar... aku menanam semangat pada diri sendiri...
PASTI BISA...!!
Di sekolah... aku ikut kegiatan pramuka, lalu band sekolah dan kelompok paduan suara...
Maka aku ikut kegiatan-kegiatan itu dari pagi hingga sore... biasanya membawa bekal berupa makanan, baju ganti dan mukena ke dalam tasku... lagian aku bisa habis tenaga, kalau harus bolak-balik dari rumah ke sekolah, dari kegiatan terus sekolah...
Bisa kau hitung berapa kilometer yang harus kau tempuh dengan sepeda... satu kali perjalanan dari rumah ke sekolah atau sebaliknya, sejumlah tujuh kilometer... berarti pulang pergi sejauh empat belas kilometer...
Jika dua kali kau pergi ke sekolah, pagi kegiatan... siang sekolah... kalau kau pulang lagi selesai kegiatan, semisal untuk ganti seragam atau lain-lainnya... maka dalam sehari kau harus menempuh jarak dua puluh delapan kilometer... aku sering mengalaminya... sudah menjadi biasa, memang... tapi kali ini, harus diakali...
Aku juga sudah minta ijin pada ayah, dan dibolehkan... bahkan jika sempat, ayah juga ikut melihat kegiatanku... saat itu, betapa seringnya ada banyak lomba di kabupaten untuk bidang seni...
Dan hanya terkadang saja ayah juga mengantarku dengan sepeda motornya, lalu menjemputku kembali...
Tapi, lebih banyak naik sepeda...
Jika waktu hampir terlampau senja... ayah menyusulku dan selalu ketemu di desa Kerep Kidul... desa dimana penduduknya berpenghasilan dari gerabah...
Itu artinya, aku melewati kuburan yang sewaktu kecil, sering kututup mata saat ke pergi alun-alun tiap hari Sabtu, kawan... aku sudah tak takut lagi...
Tapi jika sudah kemalaman, aku lebih baik lewat jalan raya saja... banyak lampu dan jarang ada binatang bernama ‘Samber Moto’... binatang yang suka keluar sore dan malam hari untuk menyerang mata manusia... biasanya banyak keluar dari sawah-sawah... maka kau bisa kelilipan dan berair mata... karena arti nama binatang itu adalah ‘mengenai mata.’
Pernah beberapa kali, aku disusul ayah... lewat jalan manapun tidak ditemukan... tak ada telepon, kawan...
Saat itu kunci sepedaku macet atau kadang ban sepeda bocor... maka sepeda kutitipkan di sekolah dulu, dan aku pulang naik angkot seharga seratus rupiah untuk satu kali jalan anak sekolah...
Aku benar-benar minta maaf ya ayah...? Karena itu di luar kemampuanku...
Oh ya, wali kelasku kali ini bernama Pak Eka... tapi jangan kau panggil dengan vokal terakhir “A”... lebih baik, jika kau panggil Pak Eko... begitu permintaannya...
Beliau sekaligus mengajar pelajaran Fisika serta Photographer untuk semua kegiatan sekolah... tentang rumus-rumus yang mirip Matematika, hukum Archimedes hingga perbedaan suhu antara Celcius dengan Farenheit...
Lalu pelajaran tumbuh-tumbuhan dan organ-organ makhluk hidup atau biasa kau sebut Biologi... menjadi pasangan pelajaran ini dan dinamakan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).
Pelajaran musik dan Bahasa Indonesia menjadi pelajaran yang dibenci teman-temanku... sementara aku menyukainya... belajar not balok, praktik memainkan alat musik... adalah hal menyenangkan bagiku, termasuk vokalnya... membedakan nada-nada minor dan mayor, sepertinya adalah rumus-rumus tersendiri yang lebih mengasyikkan daripada Matematika...
Sedang Bahasa Indonesia... tak henti-hentinya kau akan diminta membuat cerita, tentang pengalaman selama masa liburan atau juga tentang kegemaranmu... atau mencari majas-majas yang harus dihapalkan di luar kepala...
Kalau dulu sewaktu SD malas menghapal huruf-huruf Jawa... maka mulai saat ini, kau harus menghapalnya di luar kepala... bahkan sampai semua pasangannya... WAJIB... tidak ada kecuali...
Mati-matian aku belajar, akhirnya dapat kukuasai juga... karena kalau tidak, kau akan menanggung malu dipukul pakai penggaris kayu dan berdiri di depan kelas seperti patung yang tak laku... hukuman dari Pak Putjiono...
Dalam hal ini, INTINYA... aku lebih mudah belajar dalam menghapal dan juga menulis, daripada berhitung... walaupun membuat nada itu juga menghitung...
Lalu untuk di kelasku, jangan kau coba-coba menoleh ke jalan raya di seberang jalan, setelah sawah dekat SMA Negeri 3... nah, itu adalah jalanan menuju kota-kota yang terletak di timur seperti Surabaya, kawan...
Tapi bukan itu maksudku... jika kau lengah sedikit, maka guru-guruku dengan awas akan memanggilmu... lalu kau dihukum dengan cara menghitung berapa banyak kendaraan mulai dari mobil, truk, bis dan apa saja yang lewat, dengan catatan berbeda... tak boleh luput satupun, harus kau hitung semua... artinya karena kau sibuk menghitung, maka tentu kau tak dibolehkan ikut pelajaran hingga selesai... kepalamu harus menoleh ke jalan raya...
Lebih berat daripada di depan kelas, bukan...?
Kau bisa kena penyakit ‘TAK BISA TOLEH’ akibat urat lehermu tak digerakkan kesana kemari...
Temanku pernah mengalaminya... makanya kau kuberitahu...
Oh ya... saat ujian, maka teman sebangkumu adalah siswa kelas dua...
Ini diperlukan agar kau tak menyontek saat ujian, kawan... jadi berselang-seling... kau di sebelah kiri, siswa kelas dua di sebelah kanan, hingga bangku paling belakang...
Ini juga cukup aman untukku, agar tak mudah dicolek sana-sini... kecuali dari bangku depan atau belakangku yang sama-sama siswa kelas satu dari kelasku...
Dan kelasku kali ini, peringkat satu diberikan untuk Jaswadi...
Menurut riwayat yang kudengar... ia dulu pernah punya nama lain... tapi karena sering sakit-sakitan, maka ia dibawa ke orang yang memahami nama, oleh orang tuanya... maka ada dua pilihan... Jas Hujan atau Jaswadi... maka dipilihlah yang terakhir dan nama itu pun berkenan mengikutinya...
Aku sungguh merasa kagum... darimana ia mewarisi kecerdasan aneka rupa... hampir menguasai semua pelajaran yang ada...
Salut tak tertanggungkan untuknya... tidak seperti nasib yang menyedihkan pada teman laki-laki di SD-ku dulu... tak ada yang pernah mendapat peringkat... maka ini adalah hal yang menarik untukku...
AKU HARUS TERUS BELAJAR...!!
Dan tambahan pesan dari wali kelasku... TINGKATKAN PRESTASI BELAJARMU...!!
Bertuliskan indah di raportku pada catur wulan terakhir kelas satu...
(to be continued... next : Terkenang kisah bagian 1...)
10 comments:
Ditunggu terusannya....
cepat benar membacanya, mbak...
atau cuman diklik-klik aja, terus di copas, yah...?
boleh-boleh deh, biar semakin menghayati cerita...
hmmm... :)
oo ketinggalan musti dari pertama yach say??
benar-benar...
sapa tahu pemenangnya, hehe...
yupz... SEMANGAT untuk terus membaca, yah...
Kisah-kisah di blog ini, hanya akan saya posting hingga episode 25 saja... sisanya sedang digarap tuntas hingga tamat (semoga bisa menjadi sebuah buku, amiin...).
Maka diharapkan, jangan penasaran dengan kisah lanjutannya, yah... juga tidak akan saya kasih bocoran, hehe...
Sampai di saat episode 25 itulah, akan saya sebutkan nama pemenangnya, dengan hadiah berupa sebuah buku sastra yang saya pun tak punya (namanya juga khusus untuk pembaca), berjudul... RAHASIA...
Jika berada di luar daerah, maka ijinkan saya untuk mengetahui alamatnya agar bisa terkirim via post... jika dekat, berarti tinggal minta nomor telepon yang bisa dihubungi...
Dan jika sudah saya sebutkan nama di episode itu, segera kirimkan alamat surat yang terbaru (takutnya kontraktor yang pindah-pindah seperti saya en gak bisa dilacak, hehe...) via email ke : potret_dunia@yahoo.com
Mengirim emailnya tidak boleh lebih dari lima hari dari pengumuman, karena hadiah jadi milik sendiri, hehe...
(nggak begitu, kok...)
Tapi akan berpindah untuk pembaca yang lain, yang nilainya mendekati...
:) :) :)
semalem lg ngobrol ama suami..
tiba2 'kesentil' ngobrolin Liqah yg kuliah lagi.. plus persiapan ke J****G.. Kita semua iri pada semangatmu sobat.. chayooo.. :)
holala... SEMANGAT, yah... ! :)
wih,,,seru....
lagi dunk
sabar menanti, yah...
duh... jadi malu karena tulisannya belum seru-seru benar, hehe...
http://muslima10.multiply.com/journal/item/131
pembaca klik ini juga yah...
Post a Comment