Thursday, 26 March 2009

agar menulis menjadi tradisi...

Menulis bisa mendapatkan banyak manfaat. Ketika kita sedang menulis sebenarnya kita sedang berinteraksi dengan dunia sekitar. Ehem... ehem... ada sebuah teoari yang menyebutkan : seseorang yang sedang menulis sesungguhnya ia telah memproses informasi dalam bentuk fisik. Menulis merupakan suatu kegiatan yang sangat membantu bagi kita yang ingin mempunyai sinkronisasi antara mata, tangan, dan otak yang baik. Cool huh?



Apa aja sih yang bisa ditulis?

          Ada buanyaak sekali hal yang bisa kita tulis. Apa aja bisa ditulis. Kamu sedang mengamati tingkah seseorang yang unik di halaman sekolah. Kamu bisa bikin tulisan tentang karakter dia, tak perlu yang namanya nyari wangsit ato pake acara ke gua yang sempit dan pengap untuk dapetin inspirasi. Apa saja yang kita lihat bisa dijadikan bahan tulisan. Kehidupan keseharian kita terdapat kekayaan yang melimpah ruah untuk dijadikan bahan tulisan kita.


Menulis tentang diri kita

          Menulis tentang diri sendiri. Apa nggak ke-PEDE-an? Nggak gitu juga lagi, untuk permulaan kita bisa aja menulis tentang diri kita sendiri. Karakter kita, pengalaman kita, dan disusun menjadi sebuah biografi. Dengan begitu akan membantu kita mengenali dan memahami diri kita sendiri!?


Jalan tol kreativitas

Mengapa? Karena dengan menulis kita bisa menuangkan semua imajinasi dan khayalan kita. Masa-masa remaja seperti kita ini adalah masa di mana otak sedang dalam proses kreativitas yang tinggi. Nah, kalo kita punya kreativitas tapi nggak kita tuangkan dalam tulisan, maka semua itu hanya berkutat dalam pikiran saja. Pastinya nggak seru, dong!


Membawa perubahan

Bener banget bahwa dengan menulis kita dapat melakukan perubahan. Perubahan minimal ada pada diri kita, dan bila kita bisa merubah diri kita, perubahan positif itu dilihat oleh orang lain, sangat mungkin akan mengikuti jejak kita.

Kita juga bisa melakukan perubahan besar. Sebut aja Soe Hok Gie. Dia seorang mahasiswa yang aktif berunjuk rasa untuk perubahan bangsa kita. Ia pun membuat tulisan-tulisan yang mengkritisi kondisi pemerintah kala itu. Keren kan? Ternyata menulis itu bisa membawa perubahan besar, lho...


Menulis profesional

          Nggak perlu tuh yang namanya 7 hari 7 malem ikutan seminar jurnalistik apalagi minta tolong si Mbah Dukun kalo ingin menjadi seorang penulis profesional (ntar malah suruh makan kembang sajen). Kita bisa mengikuti lomba cerpen, karya ilmiah, esai, de-el-el dalam rangka mencapai cita-cita jadi penulis profesional. Ataw untuk tahap awal, kita bisa coba untuk mengirimkan karya tulis kita ke berbagai media cetak dan udah siap, mereka siap dengan honornya. So... Ayo Menulis!!


Tips Menulis :

  1. Mulailah menulis dari hal-hal yang sederhana. Seperti menulis diary atau jadwal kegiatan harian.
  2. Rajin-rajinlah membaca karya penulis terkenal supaya dapat gambaran dan inspirasi.
  3. Cari objek atau tema tulisan permasalahan yang jelas dan menarik.
  4. Jangan pernah meniru atau menjadi orang lain di dalam karya tulismu, tapi jadilah diri sendiri dalam hasil karyamu.


Sumber : Annida, No. 02/XVII 1-31 Okt. 2007


By. Syafa Azizah

6 comments:

Farida . said...

msh belajar menulis,..tapi msh suka mood²an.. :(

Likah - Syafa Azizah said...

ayoh, digiatkan lagi sister... sapa tau bisa buat buku...
kan asyik tuh...

sukses yah :)

Semangat Javan said...

ayuuuuuuukk bu ,mari kita nulis ..nulis...dan nuliss lagi.

Dayan Nouk said...

kan dah ada wadah mp buat nulis :)

Likah - Syafa Azizah said...

owkeh... yuuuuuuuuuk... :)

Likah - Syafa Azizah said...

pokoknya terus aja nulis pak Dayan...
apapun wadahnya, tetep lanjutkan untuk menulis... :)