maaf, aku harus meninggalkanmu...

Maafkan aku yang tak bisa bersamamu

Dan tak mungkin aku akan kembali padamu

Atau begitu pula sebaliknya

 

Saat ini aku ingin sendiri

Mencari sesuatu yang pernah hilang

Mungkin memang tak berarti untukmu

Tapi sangat berarti untukku

Dan mau tak mau aku harus mencari melalui dirimu

 

Hening...

Sejenak aku mencoba bangkit dari semua keterpurukan

Karena aku ingin menjadi pembawa kedamaian yang tak mengganggu

Tak mudah tentu...

Tapi siapa tahu aku bisa memanggil sesuatu yang telah hilang itu

 

Bila kini aku harus meninggalkanmu

Memang demikianlah seharusnya

Tak mungkin aku membawamu turut serta meski mungkin tak semua hal terbuang

Masih ada yang tersisa

Setidaknya yang terbaik untuk pengalaman hidupku

Untuk memberi semacam semangat dalam kisah masa depan

 

Ya, aku harus meninggalkanmu...

Maafkan aku... atau bila ada yang bisa kuraih kembali, aku sangat ingin kembali

Tapi itu sangat ‘tidak mungkin’

Karena waktu kinilah yang harus terjalani

 

Maaf, aku harus meninggalkanmu...

Dan engkaulah masa lalu itu... yang tak bisa terulang, hanya terekam

Yang tak bisa datang, hanya terkenang

Yang tak bisa kembali atau mengajakku, hanya menjadi pagar...

Dan engkaulah masa lalu itu...

 

Selamat tinggal wahai kenangan

Maaf, aku harus meninggalkanmu...