Thursday, 19 March 2009

perjalanan itu...

ya, tak ada yang mudah kawan...
teringat pada sebuah masa kecil bahagia
dimana terbuai kasih sayang tulus dan cinta
namun di dalamnya penuh onak duri yang merintang
kadang... aku merasa tidak tersadar atau tak yakin
telah bisa melewatinya
meski kini juga lebih banyak rintangan
namun, semoga kesabaran adalah pewaris di sepanjang kehidupan...

--------------------------

merekalah yang mengasuh dan mendidik di sepanjang waktu hingga anak itu berusia 15 tahun lamanya. tak pernah mengeluh atau meminta balasan dari apa yang telah diberikan selama kurun waktu itu sebagai pengganti.
di tengah perjalanan, sang anak tersebut dimaki dan dicaci oleh salah seorang keluarga mereka.
bahkan ketika sang ayah meninggal, ia terusir dari rumah yang telah dihiasi cinta itu untuk selamanya.

berkelana menuju kota-kota besar untuk mencari penghidupan, karena apalah yang bisa didapat dari seorang anak lulusan SMP ketika itu. menjadi suruhan orang di sana-sini, terusir hingga ia menjadi pendiam dan mengucilkan diri dari pergaulan.

tanpa diduga ia bisa bersekolah lagi, setelah tiga tahun lamanya berkelana kesana kemari. ia tak lupa pelajaran di sekolahnya dulu, sebisa mungkin belajar dengan tekun dan rajin, dan bahkan ia mendapatkan beasiswa serta juara kelas kembali seperti dulu. tapi wajahnya masih saja muram. karena ia sangat rindu dengan ayah bundanya yang dulu, meski mereka orang lain. tetapi sejak usia 2 tahun, ia telah ikut bersama mereka.

ia berusaha menjadi yang terbaik di antara seribu. tak mudah memang. bahkan ketika ia berubah menjadi wanita muslimah sepenuhnya, ia masih terusir dari rumahnya sendiri, hingga tak pelak cacian dan makian ia terima kembali.

kini, ia sudah mencoba berdiri dari semua kisah-kisah itu...
tak mudah, bahkan terkadang masih tergoyah oleh kisah-kisah yang dijalani hingga kini. ia berjanji akan menjadi kembali yang terbaik, membingkai sebuah bahtera rumah tangga kelak seperti ayah bundanya dulu. penuh limpahan kasih kepada putra-putrinya, bijak dan adil dalam menjelma permata.

memang tak mudah. tapi itulah jalannya yang telah ditentukan oleh-Nya.
meski pedih, pilu dan sakit... tetapi ia tetap mencoba berdiri...
pada ujung malam mendo'a
pada ujung pagi semangat menyerta
pada ujung senja merencana
dan begitulah alurnya...

ya, sabar telah menjadi perisai meski sulit... bahkan amat sulit...
tapi, ia yakin janji Tuhannya pasti akan ditepati

kasih manusia sering bermusim
kasih manusia tiada abadi
kasih Tuhan tiada bertepi
sayang Tuhan janjinya pasti...
(Kasih sayang by Raihan)

maka tetaplah tegar dan sabar dalam ujian, ukhti...
tangguhlah menempuh kehidupan ini
biarlah dunia dalam genggaman
namun kampung keindahan akhirat di hatilah bersemayam

hadapi gelombang ujian
sabarlah serta tawakal
arungi samudra kehidupan
ingatlah... syukur pada-Nya
(Gradasi)

ya...
sabar ketika ujian
syukur dalam nikmat karunia di sepanjang waktu
meski yang lain tak bersamamu
tapi yakinlah... Allah selalu besertamu
dimanapun... kapanpun...
menjadilah tangguh dalam kehidupan...


*untuk masa yang terlewati... semoga kelak menjadi berseri...

2 comments:

Ummu Thoriq Andalusia said...

sebagai org yg pernah melihat dan mengikuti likunya perjalananmu.. aku bangga.. bangga melihat kau telah sampai disana.. masih tegar.. dan makin kokoh untuk melanjutkan ke perjalanan berikutnya.. Luv u..

Likah - Syafa Azizah said...

@klikazzahra : yupz, luv yu too ukhtee fillah...