Tuesday, 27 October 2009

sebenarnya sudah kepengen menuliskan fiksi tentang Dayak, tapi jadi takut nulis, karena beberapa isu tentang tulisan FLP Kaltim yang dulu... padahal, maksudnya ingin berbagi dan mengangkat budaya lokal... masak nulis tentang kisah di Jawa terus, hehe...

10 comments:

Dayan Nouk said...

emang isunya knp ttg FLP?

Likah - Syafa Azizah said...

masyarakat Dayak kurang berkenan untuk diekspos, apalagi jika menyangkut adat budaya mereka.
dulu pernah FLP Kaltim menuliskan buku antologi cerpen Tarian Sang Hudoq, sempat diboikot untuk tidak terbit (tapi terbit dua kali, oleh penerbit Asy-Syamiil) dan juga ketika PON 2008 yang lalu, ada yang sempat diprotes karena tidak berkenan bagi mereka.
jika menuliskan tentang beberapa hal yang seperti travelling report saya (di MP ini), insyaAllah tidak masalah...

Riza Rahmi said...

Owwhh.. susah juga kalo gitu. Mungkin sebelum dipablish, minta pendapat mereka dulu sebaiknya.

Hadi Santoso said...

ooo iya aku dukung,,,supaya lancar semua,,,pakai cara yg paling bijaksana,,,,
pasti sukses

Likah - Syafa Azizah said...

berkomunikasi dengan mereka bukan hal yang mudah. memang ada juga yang sudah berbaur, tapi sangat sulit ditemukan, apalagi di kota Balikpapan. kalau ada musti ke pedalaman nun jauh di tempat mereka, termasuk Desa Pampang itu...
tapi semoga kelak dapat terealisasi... untuk yang sekarang, masih menuliskan tentang masyarakat di kota-kota besar di KALTIM dulu (kebanyakan pendatang dari berbagai daerah dan sudah berbaur)

Likah - Syafa Azizah said...

iya makasih, semoga ke depannya bisa terwujud...

Dayan Nouk said...

emang org dayak suka ngempi n mesbuk juga ?

Likah - Syafa Azizah said...

wuah, saya kurang tahu... mereka tinggal di pedalaman, ada juga yang sudah berbaur dengan masyarakat pendatang, tetapi yang jelas mereka sangat tertutup...

indar pati said...

Zemangad ajalah. Yang penting niatnya baik dan mereka dikonfim sebelumnya. :)

Likah - Syafa Azizah said...

insyaAllah... ^^
makasih mbak...