Friday, 6 November 2009

pelangi itu mulai pudar...

Bismillah...

Ya... beberapa hari ini saya mencoba mencari jawab untuk warna pelangi yang akan saya lukis itu. Dengan harapan yang tinggi, dan terus berdo'a akan segala sesuatu untuk mewujudkan warna pelangi itu lebih indah lagi.

Mulanya saya merangkai warnanya satu demi satu. Sehingga telah terkumpul beberapa warna. Namun hari ini, dengan segenap tanya atas sesuatu. Semua ternyata berbeda. Warna pelangi saya tetap tidak lengkap. Jalan yang saya ambil telah salah dan saya sendirilah yang tidak berhati-hati melukisnya.

Ya... lukisan saya samar-samar menghilang dengan semua yang terbawa oleh angin. Tidak ada kesimpulan dengan akhir yang bahagia atau susah. Meski saya sulit dan merasa hilang diri, tapi berusaha untuk melukis warna pelangi lagi nanti, tak ada salahnya, bukan?

Alangkah dhoif dan sangat tidak mengertinya saya dengan keadaan ini.

Oh Yaa Rabbi, memang tidak ada penyesalan di awal. Semua di akhir. Dan kututup lembaran samar pelangi ini. Tersimpan dalam lautan yang dalam. Dan semoga menjadi suatu pelajaran yang berarti.

Ya Allah... Ya Rahmaan... ampuni segala kekhilafanku. Mudahkan perjalananku selanjutnya pada langkah berikutnya. Tegakkan lagi aku untuk bangkit dan berusaha. Menemukan cahaya-Mu kembali...

"Kata-kata cinta terucap indah, mengalir berdzikir di kidung do'aku. Sakit yang kurasa biar, jadi penawar dosaku. Butir-butir cinta air mataku, teringat semua yang Kau beri untukku. Ampuni khilaf dan salah, selama ini, Yaa Illahi..."

 

*Kusematkan do'a untukmu saudaraku yang telah mencoba memberi warna pelangi itu... maafkan segenap khilafku. Semoga semua dimudahkan dan berbahagia selalu...

 

6 comments:

N. Surya Hendrawan said...

Amin...

Wah mbak ini pengalam pribadi yah mbak...

Qeis akhdan musyafa said...

Nice.....keindahan dlm intropeksi diri lewat sastra........

k|-|@Dîj@|-| As Salafiyyah said...

:D,dalam betul ukh perumpamaannya

Likah - Syafa Azizah said...

ya, ujian saya sampai hari ini...

Likah - Syafa Azizah said...

terima kasih, ini adalah bentuk dari rangkaian hal yang terjadi dan masih terbentuk dengan sangat sederhana...

Likah - Syafa Azizah said...

sedalam samudra yang saat ini sedang saya arungi, menuju hari-hari yang segera akan dilewati...