Saat pertama melihat mereka memakai pakaian indah itu…aku terpesona dengan pandangan yang benar-benar takjub, subhanallah…
Semuanya begitu indah menghiasi pandangan mataku kala itu, saat aku pertama kali bersinggungan dengan orang-orang yang berjilbab.
Sebenarnya aku merasa malu dengan keadaan yang seperti ini...
Bagaimana ini? Aku pun tidak mengikuti mereka lebih jauh lagi. Aku pun berangan-angan pada cita-cita lama, bagaimanapun nanti entah esok hari memulainya, aku tak boleh melepasnya lagi...meskipun mungkin memang rintangan tidaklah mudah dan begitu berat sampai sekarang ini.
Hari demi hari berlalu...
Aku datang kembali ke tempat itu dan diberi beberapa potong pakaian (gamis) sederhana yang menurutku sudah mewah sekali meskipun itu hanya pemberian orang lain dan pakaian lama. Aku begitu bangga sekali...aku bisa berpenampilan seperti mereka...
Aku pun mencoba beradaptasi, mulai dari cara berbicara, dari cara berperilaku terhadap individu yang berbeda. Aku begitu senang sekali dengan perubahanku ini...
Seolah-olah dunia sudah kumiliki dalam genggaman, wah nggak gitu kali ya...
Beberapa waktu di awal mulanya...saat berada dalam keterasinganku, aku merasa diriku tidak diperhatikan dan dibiarkan mencari sendiri apa yang aku inginkan di lingkungan baruku itu. Tentu saja aku bingung dan rasanya seperti kehilangan semangat, dan mencoba bertahan beberapa jenak waktu...
Lantas aku mulai benar-benar putus asa, bagaimana ini... masih sama saja...
Namun setelah menunggu sekian waktu, akhirnya aku bisa diterima di lingkungan itu dan mulai diperhatikan oleh mereka, bahwa ada manusia yang aneh di sini, hehe...
Dari mereka aku banyak belajar tentang segala sesuatu yang belum pernah kupelajari...dari mereka aku mulai mengerti dan memahami tentang agamaku yang indah ini.
Aku jadi teringat dengan kisah sebuah persahabatan, antara orang Pakistan dan orang Yahudi. Sang Yahudi itu akhirnya masuk Islam karena sahabatnya yang muslim itu seringkali mengatakan “Thank You Allah, life is beautiful.”
Karena penasaran akan keindahan yang terkandung pada ucapan itu, akhirnya Sang Yahudi itu masuk Islam yang akhirnya bisa benar-benar merasakan indahnya lahir dan batin dalam Islam dan sangat bersungguh-sungguh dalam mengarungi kehidupan barunya.
Aku juga teringat dengan seorang sahabat yang kuajak berbicara mengenai banyak hal, bahwa hidup ini memang indah sekali... meski kepayahan, kesakitan dialami dalam jalan yang lurus ini, namun Subhanallah... di sana terletak seni hidup dan aku telah sampai di sini berkat bantuan-Nya Yang Kuasa.
Masa lalu yang telah terlewati itu, tiada terasa lagi dan yang ada kini adalah segala yang teraih di waktu lampau untuk terus istiqomah di jalan-Nya.
Semuanya adalah sebagai motivator kehidupan kita...
Lantas di waktu kemarin, mereka yang di awal mulanya adalah yang memberikan semangat akan semua ini...berkata bahwa semangatnya sudah menguap hilang entah kemana...
Aku bingung menjawabnya...bukankah semua semangat itu lahirnya dari diri kita sendiri, mungkin saja saat ini kita sedang melakukan kesalahan, mungkin saja ada beberapa hal yang tidak berkenan yang semestinya bisa untuk dikomunikasikan, tetapi yang ada hanyalah rasa tidak enak atau malah justru tidak tersampaikan sama sekali dan akhirnya putus semuanya, termasuk semangat tadi...
Because you are so special...
Kata-kata ini cukup berarti, menggambarkan betapa kita semuanya adalah pribadi atau individu yang spesial, kita tidak ada yang menyamai, tidak ada yang Allah ciptakan sama seperti kita meskipun itu saudara kembar.
Betapa spesialnya kita...bahkan Allah memberikan sesuatu yang spesial juga kepada kita, jika kita mau menggali apa-apa yang positif dari diri kita.
Karena spesialnya kita maka apa yang Allah sudah berikan dari nilai-nilai yang ada pada diri kita itu, semuanya Allah tuntun dengan baik dalam naungan Islam.
Tidak menjadi egois, tidak menjadi pemarah, tidak mengutamakan kepentingan diri sendiri, rasa peduli kepada yang lain, dan semuanya yang mungkin membuat keburukan... Allah telah berikan jalan-Nya sehingga kita dapat menjadi yang terpilih dan balasan-Nya pun semakin menjadi spesial dalam naungan cinta-Nya.
Jika kita tidak yakin bahwa kita adalah individu yang spesial, kita bisa melihat pada segala sesuatu yang telah Allah anugerahkan pada diri kita masing-masing...di sana kita akan melihat betapa indahnya keadaan diri kita dengan segala kelebihan kita sebagai manusia yang sempurna (daripada makhluk yang lain).
Marilah kita jadikan kehidupan ini begitu berarti...
Kita bisa mencintai sekitar kita, meskipun minimal kita memulainya dengan dari diri sendiri terlebih dulu. Dan meskipun ada banyak kekurangan pada diri kita bukan berarti kita harus menenggelamkan diri kita ke dalam jurang yang dalam, ayolah... kita semuanya adalah pribadi yang spesial dan tiada yang sama persis dengan diri kita.
Allah tiada melihat pada paras wajah, kaya kita atau hal-hal tampak lainnya yang tampak terlihat oleh yang lain... tapi seperti yang pernah tercatatkan di artikel yang lainnya...
wahai, saudaraku...cinta-Nya jatuh di hatimu...
Sehebat apapun diri kita...semuanya tetap ada yang mempunyai...Allah-lah yang memberikan cinta kepada kita, cinta yang akhirnya tumbuh untuk saudara-saudara kita yang lainnya...tak ada yang berbeda di hadapan-Nya kecuali takwa dan iman dalam diri dan hati kita.
Yup...! because you are so special...
Wednesday, 14 May 2008
Because you are so special... (tulisan lama, nich...)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
1 comment:
terharu,kagum dan bangga....
selamat mbak...semoga istiqomah selalu di jalanNya....
membaca tulisan mbak, mengingatkan saya kepada putri bundaku, yang berarti juga adik permpuanku...hemmmm
Post a Comment