13.24 / 5 Rajab 1428 H / 20 Juli 2007 M
Seringkali kita mengatakan sesuatu yang tidak kita lakukan, hiks...sedih sekali, biarpun kita sudah tarbiyah – namun seringkali ini tidak disadari. Saya jadi teringat dengan nasihat Ustad Udin, beliau mengulang apa yang ada dalam Al-Qur’an, Surat As-Shaff ayat 2-3, “Hai orang-orang beriman, janganlah kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan. Sungguh besar kebencian di sisi Allah, apabila kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan.”
Setiap mengingat ini, saya juga suka merinding...
Lalu dari waktu ke waktu, saya juga kadang suka melihat diri sendiri...jangan-jangan diri saya-lah yang seperti itu selama ini. Walaupun justru darisana saya banyak belajar, agar lebih berhati-hati dalam berbicara. Supaya tidak menyakitkan bagi yang lain, supaya mudah dipahami dan intinya...saya juga harus bisa melaksanakan apa yang saya katakan itu, bila berkaitan dengan ibadah maupun akhlak.
Tentu inilah yang menjadi parameter pada diri, semoga terhindar dari kata-kata yang menjadi bumerang bagi diri sendiri, karena jika kita tidak melakukan apa yang kita katakan, selain Allah benci-pun juga membuat orang lain tidak percaya pada diri kita.
Mengapa demikian? Ya, karena orang melihat, mendengar, dan memperhatikan siapa kita.
Orang lain yang bisa menilai diri kita...orang lain-lah yang melihat kita.
Kemudian hal lainnya, ketika kita berjanji...ini identik dengan tepat waktu. Waktu yang amat berharga, terpaksa terbuang hanya karena menunggu yang lain yang belum juga terlihat di majelis, dalam rapat, atau lainnya. Semuanya merasa...waktu yang ada, mungkin juga yang lainnya sedang terlambat – jadi wajar jika terlambat. Jika semuanya berpikiran seperti ini, ya tidak ada yang datang tepat waktu, kan? Karena semuanya saling menunggu – berpikir bahwa yang lain juga sedang terlambat. Akibatnya semuanya terlambat...dan yang tepat waktu jadi merasa gelisah, tidak nyaman serta menjadi terganggu – bahkan bisa ber-suudzon (berburuk sangka), sebenarnya ini acaranya jadi apa nggak, sih...?
Yang sabar, biasanya menunggu dengan mengerjakan hal lainnya yang lebih manfaat. Yang tidak bersabar, cepat-cepat beranjak pulang sambil menggerutu. Kan, jadi aneh dan lucu...?
Ayo dong buktikan, bahwa muslim itu semua tepat waktu dan bisa menepati janji... ketertinggalan kita dalam segala bidang, juga dikarenakan oleh orang-orang-nya yang masih saja suka menganggap perkara-perkara yang ada itu remeh.
Kita pasti bisa buktikan, kan...? Keep fight never give up!!!
Allahu Akbar...!!!
Sayyidina Ali ra., mengatakan, “Janganlah kamu melihat siapa yang mengatakan. Tapi dengarlah apa yang disampaikannya.” Mungkin kita merasa sudah ‘wah’, atau ‘hmmm...’sampai-sampai terkadang kita tidak mau belajar.
“Siapa Anda berani-berani menasihati dan memperingatkan saya?” atau “Saya sudah tahu itu, tidak usah ikut campur urusan saya”...lho-lho, katanya saling nasihat-menasihati dalam kebaikan dan nasihat-menasihati dalam kesabaran, begitu diingatkan karena rasa sayang kita, kok nggak mau...wah, kembali ke asal nih...ternyata banyak teori yang belum dipraktikkan...
Jadi kenapa susah payah menghapalkan teori, tapi praktiknya tidak ada dan malah membuat orang lain sakit hati atas sikap kita? (hihi..., bukan berarti saya melarang untuk menghapal, lho...tapi antara keduanya kan bisa berjalan seiring...?).
Saat menasihati orang lain, kita pun begitu mudahnya mengatakan apa yang dapat orang lain lakukan..lha, diri kita sendiri...?
Kita suka meninggalkan apa yang seharusnya kita kerjakan, ataukah memang keperluan kita yang super banyak ya...?
Karena molor waktu, waktu kita jadi tidak terjadwal sesuai dengan ketentuan...akhirnya habis untuk kesibukan demi kesibukan yang terjadi, yang mengakibatkan lalai dan juga kehabisan waktu untuk berehat sejenak dengan Allah dan bersilaturahim dengan saudara-saudara yang lain...
Begitu mudahnya mematahkan teori yang ada...hanya karena kita tidak punya waktu untuk menilai diri kita sendiri (instropeksi diri, nih...), dengan keadaan ini justru sebenarnya malah mempermudah kita untuk melakukan perubahan-perubahan ke arah yang lebih baik lagi, lho...setuju kan?
Jadi, semoga kita lebih peka dan memperhatikan lagi dengan diri sendiri dan orang-orang di sekitar kita...
Karena, Allah tiadalah merubah keadaan suatu kaum...sebelum kaum melakukan perubahan...
Be a good moslem or die as syuhada!!! Allahu Akbar...!!!
Tuesday, 6 May 2008
sekitar kita...
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
3 comments:
Makasih artikelnya. :)
terimakasih sudah mengingatkan
banyak yg qt ketahui, tp tidak banyak yg qt amalkan
Terima kasih nasehat berharganya mbak, saya juga merasa mengalami hal senada.....
Betul mbak, mereka akan mendengar dg kedua mata kita....( maksudnya apa ya kira2...hemmmm)
Post a Comment