Saat ini bukan waktu yang tepat untuk berhenti
Menjejakkan kaki melewati jalanan berduri
Karena sudah demikianlah perjalanan yang indah menuju-Nya
Begitu sempit bagi yang cinta dunia
Begitu luas bagi yang cinta pada-Nya
Seperti ungkapan seorang kawan dalam madahnya
Letakkan dunia dalam genggamanmu
Letakkan akhirat dalam hatimu
Sisa-sisa waktu amat jauh meninggalkan meski sedetik berlalu
Karena ia tak bisa kembali meski penuh dengan indah kenangan
Mungkin sebagai pembelajaran
Mungkin sebagai pengetahuan
Bahwa waktu terus berjalan membawa jatah usia yang kian berkurang
Perlahan tapi pasti
Satu persatu semua jiwa akan meninggalkan jasadnya
Maka teringat lagi pesan ‘ingatlah pada kematian’
Saat lentera hati telah redup cahayanya
S’moga bisa purnakan sebentuk bintang disana
Dengan terus berbenah melengkapi sisa-sisa yang terserak
Bahwa segala harus tundukkan jiwa pada-Nya
Ini catatan dunia
Dunia diri yang harus menorehkan amalan
Sebagai himpunan pertanggungjawaban di hadap-Nya
Yaa Rabbi...
Ijinkan aku tak menyakiti meski tersakiti
Ijinkan aku agar bisa menjadi yang terbaik meski tidak sempurna dalam kebaikan
Dan menjadi keindahan perilaku meski fisik tak indah terpandang
Karena hanya dengan ridlo-Mu-lah aku bisa berjalan
Mencari arti kehidupan dengan setiap pembelajaran
Dan pada penghujung cinta-Mu yang agung
Kusemaikan pupuk cinta yang dalam sedari awal
Aku hanya ingin menuju-Mu...
Di setiap kata dan langkahku
S’moga tak berisyarat mengayunkan banyak kesalahan
Karena kata ibarat pedang pembunuh lawan
Sedang langkah adalah juga jejak yang tak bisa terulang, jika ia tersalah
Maka ijinkan aku terus berupaya
Menjaga dan membawanya hanya pada keridloan-Mu...
InsyaAllah...
InsyaAllah...
InsyaAllah...
1 comment:
syukran atas santapan rohaninya, mbak..
Post a Comment