Saturday 25 February 2012

(Part 1) Mengenal fungsi tanaman herbal... Back to Nature...

Yuk sama-sama belajar obat alami sendiri untuk tidak menggunakan obat-obatan kimia demi kesehatan kita dan keluarga. Tulisan ini akan banyak berlanjut untuk informasi, saya pun sedang mempelajarinya, jadi kita sama-sama belajar, insyaAllah. Catatan-catatan ini saya ambil dari buku Mengatasi Aneka Penyakit dengan Terapi Herbal, ditulis oleh Rizki Jono Sukmono, SH. Jika tidak berhalang, saya sertakan pula gambar tanamannya agar mudah mencarinya nanti jika dibutuhkan oleh para MPers 

Sungguh, Allah tidak akan membuat atau menciptakan sesuatu tanpa ada manfaatnya, terutama sangat berlimpah di sekitar kita untuk obat-obat alami. Semoga untuk mencegah lebih jauh hal-hal yang tidak kita inginkan ke depan mengenai kesehatan kita, kan tidak ada ruginya juga untuk hal ini, jadi insyaAllah sangat bermanfaat sekali menanam apotek hidup di lingkungan rumah kita .

Saya bukan herbalis, atau pakar herbalis, namun insyaAllah sejak kecil suka sekali menanam tanaman apotek hidup untuk campuran makanan dan obat-obatan. Masih ingin terus belajar dan baru sedikit paham tentang obat-obat alami ini.

Dan berikut penggolongan obat alami menurut sifatnya :

Antibiotik (anti-infeksi kuman atau bakteri) : bawang putih (garlic), jombang, daun advokat, meniran, pegagan, sambiloto, kaca piring (Jawa : ceplok piring-bunganya harum baunya), dan kunir/kunyit.

Anti septik (anti kuman) : gandapura (daun dan minyak), jintan (daun dan biji), selasih (daun, biji, dan abu), secang (kayu), bawang putih (umbi lapis), mimba (daun, biji, dan minyak), brotowali, cengkih (bunga dan minyak), sirih (daun), kopi (biji), kunyit (rimpang), serta buah makasar.

Analgetik (menghilangkan nyeri) : gandarusa (daun), bawang putih, kecubung (daun dan biji), terung-ngor atau terung kuning (biji), bidara upas, sembung, sambiloto, komfrey, waru landak, dan kayu manis cina. 

Abortus (membersihkan keguguran) : pepaya (biji), asam jawa (buah), nanas muda, rumput teki (akar), sidaguri (akar), lada (buah), kemuning, merica hitam, dan lidah buaya. 

Anthelmentik (anti cacing) : srikaya (daun dan biji), pulai (kulit), pulai pandak, nanas (air buah), pepaya (akar, getah, dan biji), labu merah (biji), bawang putih.

Antidot (menawarkan bisa atau racun) : bidara upas (umbi), kelapa (santan), bawang putih, bawang merah, getah papaya muda, akar sidaguri, umbi iles-iles, getak patikan kebo, akar srigunggu, dedap ayam, akar pulai pandak, daun sembung, dan sambiloto.

Antipasmodic (meredakan kekejangan atau epilepsi) : pulosari (kulit), pegagan (daun), selasih (daun), kasturi (minyak dan biji), pala (buah), kayu putih (minyak), ciplukan (semua bagian), meniran (semua bagian), kumis kucing (daun), sambiloto (daun dan batang), serta temulawak (rimpang).

Bidara Upas

Black Pepper atau Merica Hitam

Brotowali

Buah Makasar

Bunga Kaca Piring (Ceplok Piring : Jawa)

Daun Advokat

Daun Pulai

Gandarusa

(to be continued)

3 comments:

Sehat Perkasa said...

mantaap...menyimak dan izin copa ya?

Sehat Perkasa said...

mantaap...menyimak dan izin copa ya?

Likah - Syafa Azizah said...

iya silakan... tulisan berikutnya masih banyak lagi insyaAllah, bagaimana cara meramunya pula...
terima kasih sudah mampir...