Monday 20 October 2008

cantik ya...


“Cantik, ya...?”

“Apanya...?”

"“Angin yang bertiup menembus rerimbun dedaunan dan melukis bayang-bayang,” kata saya.

“Oh, itu...”

“Cantik, ya...?”

“Iya, cantik...”

“Bukan yang tadi... tapi awan yang berarak di langit biru, seperti paduan warna yang menyegarkan hati...”

“Hmm... Iya, benar...”

“Cantik, ya...?”

“Apalagi...”

“Air laut yang dibayangi langit biru beserta riak dan gelombangnya yang teduh... menenangkan bagi yang memandangnya...”

“Iya...”


Duhai kawan...


Mungkin engkau bosan dengan ungkapanku. Bahkan saat berkendara roda dua, aku suka tersenyum sendirian... karena pemandangan yang kulewati di manapun indah dan cantik sekali...


Aduh... aku tak bisa mengungkapkannya dengan bahasa yang terindah manapun, karena lukisan
alam dari-Nya memang tak bisa terlukiskan dengan kata-kata.


Malah engkau lebih banyak diam, saat aku bercerita tentang beberapa tempat di alam terbuka yang asyik untuk dinikmati dan diabadikan dengan kamera.


Engkau hanya manggut-manggut sebagai tanda memahami...


Subhanallah...

Itu yang terucap bila engkau memberi komentar pada hasil (gambar) yang kubawa...

Subhanallah...

Tiada yang menyamai segala ciptaan-Nya...

Lalu engkau lebih serius menyimak saat aku bercerita tentang global warming dan pencemaran di mana-mana. Illegal logging yang tidak melihat keadaan selanjutnya ataupun laut yang mulai kotor akibat limbah dari ulah manusia.


Benar-benar cerita yang kadang membuatku kesal saat menceritakannya padamu, kawan...


Tapi selain itu, masih ada beberapa tempat yang belum kukunjungi... aku hanya pernah melewatinya saja... aku sangat rindu untuk mengajakmu kesana.


Dan kawan... kepada engkaulah aku bercerita...


Jika engkau masih ingin melihat lukisan alam itu, janganlah engkau ikut merusaknya seperti yang lain, meski hanya beberapa rumput menghijau yang mengharap rintikkan hujan...


05.23

Sabtu, 11 Syawal 1429 H / 11 Oktober 2008 M

No comments: